Perjalanan Idris melewati Churn dalam mencari keselamatan kaumnya...
Idris muncul di dalam Kota Kaca, terbatuk, sengatan menyakitkan di hidungnya ketika dia mencoba untuk menarik napas, matanya mencucurkan air, Chakram tajam merosot dari genggaman nya. Dia menggulung sorban nya di sekitar mulut dan hidungnya tapi tidak efektif dari pusaran asap hijau-abu-abu. Kulitnya terbakar bahkan di balik pakaian gurun nya. Dia berlutut, tersendak, buta tapi menyadari di semua sisi sesuatu yang terbangun, mengendus, dan mengeram. Dia mencoba untuk kabur dengan cara yang sama seperti dia datang, tapi dia telah dicekam oleh rasa takut dan tak mampu bergerak. Jadi dia akan mati seperti ini, terdiam, menangis tersedu-sedu, tak berdaya.
Dalam kesadarannya itu, bagaimanapun, ada kedamaian. Dia membiarkan kematian di dalamnya, dan kematian mengalir melaluinya. Pikirannya membeku. Dia menarik napas dalam-dalam, menarik gas berbahaya ke paru-parunya, dan memaksa matanya terbuka untuk melihat kematian datang. Kekuatan oleh penghancur tua yang penuh padanya - atau dia sedang tenggelam di dalamnya? - dan dia mengingat kata-kata samar dari Jin tersebut.
Apa yang tidak dibunuh Churn, itu ditelan.
Itu seperti mimpi bernapas di bawah air. Pandangannya di bersihkan, dan di melihat bahwa dia telah dekat ke sebuah aiir mancur rusak yang masih mencurahkan air. Air mengalir di beberapa arah ke tanah, buku-buku berserakan dimana-mana. Buku yang tertumpuk, buku yang sobek terpisah, buku yang dipegang oleh kerangka orang mati. Air mancur mengalir hitam dengan tinta.
Idris menjatuhkan sorban nya dan menggenggam chakramnya lagi. Dia menarik tombaknya, mengangkat dirinya dan berjalan menuju sebuah pintu yang dikerjakan dengan berbagi warna, ubin kaca yang goemetris, sekarang rusak dan bergerigi. Tanda di atas itu mengingatkan:
KEBAIKAN TIDAK DAPAT DIBAWA KELUAR
MAUPUN KEJAHATAN DIHINDARI
KECUALI DENGAN PENGETAHUAN
Dia telah tiba di Rumah dari Wawasan, yang didalamnya insinyur Rana dan Ayah menulis buku mereka.
Udara terasa seperti rempah-rempah yang kuat sekarang, dan darah, dan hal yang hijau tumbuh liar. Di dalam rumah belajar yang hancur, tanaman merambat tumbuh melewati ubin hias dan lukisan dinding. Daun-daun memiliki gigi dan mulut yang tajam, mereka mendesis padanya tetapi dia mengancam dengan unjung tombaknya dan tanaman merambat menyusut kembali darinya. Makhluk lain berlarian menjauh: serangga besar dengan cakar menggertak dan reptil bertanduk-belakang seperti dia belum pernah melihatnya. Dia bergerak bagaimanapun juga melewati ruangan demi ruangan, bertekad tapi tersesat. Dia menemukan teleskop hancur melekap pada jendela dan peta-peta yang berdesakan di dinding dan meja. Beberapa lantai tertutup dalam irisan kaca yang telah menjadi alat kimia. Semua kamar penuh dari lantai ke langit-langit dengan buku yang jatuh dari rak nya. Bagaimana dia akan menemukan satu buku di antara ribuan buku ini?
Kemudian dia tiba di sebuah kamar yang rapi. Pada layar dalam ada mesin aneh dan model penemuan: kincir angin dan pompa rantai; sebuah robot merak ketika dia lewat; jam dari semua jenis berdetak serempak, dan sebuah helm. Di sana ada senjata, juga, di berbagai negara dari perbaikan, dan ledakan menandai dinding dimana beberapa telah habis. Penasaran, Idris menempatkan help di kepalanya dan terkejut ketika perisai mata hologram mucul di depan matanya yang memberi pengelihatan ruang di belakangnya dan di sisi nya. Dan lalu dia mendengar bisikan.
"Dia tidak tercekik oleh kabut asap."
Idris berbalik dan layar berputar juga, sehingga apa yang ada di belakangnya ditunjukkan di perisai matanya. Dia tidak melihat siapa pun. Dia bergerak melewati ruangan sampai punggungnya di dinding dan menunggu, tombak dan chakram telah siap.
Di tahun dari pertempuran malam ia melihat berbagai macam jenis binatang Churn, evolusi yang mengerikan dari hewan-hewan dan tanaman-tanaman. tetapi apa yang merayap melalui pintu itu merupakan hal yang lain, hal yang diciptakan dari ular raksasa tapi terbuat dari baja dan tubuh yang menyatu dari dua wanita, jari-jari mereka bermutasi menyerupai taring-taring ular, pipa-pipa dan kabel-kabel di cabangkan ke dalam daging mereka seolah-olah tumbuh dari di sana, satu mata bercahaya memisahkan tubuh mereka. Itu adalah campuran yang memuakkan dari alam liar, manusia dan teknologi. Si ular merayap berputar-putar dan kemudian salah satu tubuhnya menghadap, dan Idris bisa melihat bahwa mereka dulunya cantik.
Bersambung...
Original story here Vainglorygame.
Bersambung...
Original story here Vainglorygame.
Lihat juga Lore Idris: Part I.
Lihat juga Lore Idris: Part III.
Semua Lore

No comments:
Post a Comment